BIO SAINS I METABOLISME SENYAWA LEMAK/LIPID - Mading UNSA

Mading UNSA

Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan

Breaking

Home Top Ad

Saturday, June 15, 2019

BIO SAINS I METABOLISME SENYAWA LEMAK/LIPID


           Lemak (Lipid)
Lemak merupakan sumber nutrisi yang disimpan dari tubuh dan berasal dari makanan yang dikonsumsi. Zat gizi ini menyumbangkan 60 % dari total energi yang dibutuhkan pada saat beristirahat dan juga dibutuhkan dalam jumlah lebih besar saatz berolahraga. Ketika mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, maka akan terjadi penyimpanan dalam tubuh. Selain itu jika terdapat kelebihan konsumsi protein dan karbohidrat, maka kedua zat ini akan dikonversi menjadi lemak. Namun, reaksi ini tidak terjadi sebaliknya, lemak tidak dapat diubah kembali menjadi protein dan karbohidrat. Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energy (Tika, 2011).
            Metabolisme lemak
Metabolisme Lemak Ada 3 fase:
·                     Oksidasi: proses merubah asam lemak menjadi asetil Co-A
·                     Siklus Kreb: proses merubah asetil Co-A menjadi H
·                     Fosforilasi Oksidatif: proses mereaksikan H + O menjadi H2O + ATP
Metabolisme Lemak:
1.      Di mulut, lemak mulai mengalami tahapan pencernaan, terjadi penyesuaian suhu tertentu pada saat lemak dikunyah di mulut.
2.      Pada lambung, lemak mengalami proses pencernaan dengan bantuan asam dan enzim menjadi bentuk yang lebih sederhana.
3.      Selanjutnya lemak akan memasuki hati, empedu, dan masuk ke dalam usus kecil.
4.      Dari kantung empedu lemak akan bergabung dengan bile yang merupakan senyawa yang penting untuk proses pencernaan pada usus kecil. Selanjutnya hasil pemecahan tersebut akan diubah oleh enzim lipase pankreas menjadi asam lemak dan gliserol
5.      Kelebihan lemak kemudian disimpan dalam tubuh, dan sebagai akan bergabung dengan senyawa lain seperti fiber yang akan di keluarkan melewat usus besar.

        JALUR PENGANGKUTAN LEMAK DALAM DARAH
Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen.
·         Jalur eksogen: Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnant akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas. Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati. Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.
·         Jalur endogen: Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan. Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol total dalam plasma normal manusia mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh. Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL bertugas membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh. Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut lemak ¯jahat. dan HDLKolesterol disebut lemak baik. Sehingga rasio keduanya harus seimbang. Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk VLDL) merupakan pengirim kolesterol yang utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa kelebihan kolesterol dari dalam sel untuk dibuang (Tika, 2011).
Pencernaan Lemak secara sederhana
·         Makanan akan melewati kerongkongan menuju lambung, tempat penyerapan lemak berlangsung. Di sini, 10-20% lemak dari makanan dipecah.
·         Lemak tersebut akan memasuki usus kecil, di mana tetes-tetes lemak besar diuraikan lebih lanjut oleh kontraksi usus (peristaltik) dan emulsifier (asam empedu dan lesitin) menjadi tetesan lemak yang lebih kecil.
·         Sebagian besar lemak pada makanan berbentuk trigliserida
·         Trigliserida terdiri dari rangka struktur gliserol dengan tiga asam lemak yang menempel dan menjadi bentuk molekuler seperti huruf besar E.
·         Enzim lipase gastrointestinal memecah trigliserida yang terdapat di tetesan lemak kecil menjadi asam lemak bebas dan monogliserida, yang cukup kecil untuk memasuki sel-sel mukosa dinding usus.
·         Untuk itu, molekulmolekul ini harus dapat larut dalam air.
·         Asam empedu membungkus asam lemak bebas, monogliserida, vitamin yang larut dalam lemak, lesitin dan kolesterol untuk membentuk tetesan mikroskopik larut air yang disebut misel.
·         Misel kemudian menuju dinding sel dinding usus, di mana asam lemak bebas dan monogliserida melewati membran dan memasuki sel.
·         Misel sendiri tidak melewati membran. Setelah memasuki sel mukosa, asam lemak dan monogliserida bergabung lagi menjadi trigliserida.
·         Proses pencernaan selesai dan lemak dapat diedarkan melalui sistem limfatik menuju sistem peredaran darah lalu ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai energi atau disimpan di sel lemak yang disebut dengan adiposity (Tika, 2011).
Lemak yang terdapat dalam diet sebagian besar merupakan lemak netral (trigliserida) yang tersusun atas molekul gliserol, dan 3 molekul asam lemak. Pelarutan (solubilisasi) hasil lipolisis di dalam garam empedu. Digesti lemak sudah mulai terjadi di mulut dan lambung oleh enzim lipase ludah Lipase ludah dihasilkan oleh kelenjar Ebner di pemurkaan dorsal lidah. Lipase ludah berfungsi untuk hidrolisa asam lemak, proses emulsifikasi dan membantu kerja lipase pankreas dan lipase lambung. Lipase lambung berfungsi untuk hidrolisa asam lemak dan gliserol. Namun demikian proses digesti lemak dalam mulut dan lambung sangat kecil jumlahnya. Tetapi bila pankreas mengalami gangguan fungsi, aktifitas lipase ludah dan lambung akan meningkat. Digesti lemak sebagian besar terjadi di usus halus yaitu di duodenum oleh enzim lipase pankreas.Enzim ini melakukan hidrolisa semua trigliserida hanya dalam waktu beberapa menit. Sel epitel usus halus juga menghasilkan lipase enterik dalam jumlah kecil. Aktifitas enzim lipase pankreas mencapai puncaknya pada pH 8.0. pH yang lebih rendah dari 3.0 akan merusak enzim ini (Tika, 2011).
    Penyimpanan Lemak dalam Tubuh
Lemak yang disimpan dalam tubuh dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
·         lemak subkutan Lemak subkutan terdapat tepat dibawah jaringan kulit dan
·         lemak visceral. Lemak visceral terdapat di dekat organ tubuh bagian dalam. Lemak visceral ini berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh bagian dalam.
Kedua jenis lemak tersebut dapat dikurangi dengan cara yang berbeda. Lemak visceral dapat dikontrol dengan menjaga pola makan lemak yang tidak berlebihan, sementara lemak yang terdapat langsung dibawah kulit dapat dikurangi dengan berolahraga. Kelebihan lemak ini biasanya akan menumpuk pada bagian tertentu pada tubuh seperti perut, pinggul, dan paha, namun yang paling jelas terlihat pada bagian perut. Faktor lain yang juga mempengaruhi penumpukan lemak tersebut adalah stress. Stress dapat mempengaruhi selera makan dan dapat menyebabkan penumpukan lemak semakin meningkat, secara mudah mekanismenya dapat dijelaskan sebagai berikut: Stress merupakan stimulus yang dikirimkan ke otak dan kemudian otak akan mengirimkan sinyal ke tubuh untuk meningkatkan nafsu makan. Hasilnya, kecenderungan untuk mengonsumsi makanan akan mengalami peningkatan (Tika, 2011).

        Emulsifikasi Lemak
Tahap pertama dari digesti lemak ialah memecahkan globulus lemak kedalam ukuran yang lebih kecil sehingga enzim-enzim lipolitik yang larut dalam air dapat bekerja pada permukaan globulus. Proses ini disebut sebagai proses emulsifikasi lemak, yang berlangsung di bawah pengaruh empedu yang dihasilkan oleh hati. Empedu tidak mengandung enzim pencernaan tetapi mengandung garam empedu dan lesitin-fosfolipid yang sangat penting untuk emulsifikasi lemak. Bila garam empedu di dalam usus meningkat, lemak dan garam empedu secara spontan membentuk micelles yang merupakan globulus dengan ukuran 3- 6nm yang terdiri dari molekul garam empedu dan molekul lemak yang terutama asam lemak, monogliserida, dan kholesterol. Pembentukan micelles akan melarutkan lemak yang selanjutnya memungkinkan lemak tersebut di absorbsi melalui sel epitel usus halus. Setelah melewati epitel usus halus , monogliserida dan asam lemak akan diproses oleh retikulum endoplasmik halus ,yang kemudiannya akan dirubah menjadi molekul trigliserida yang baru dan ditransportasi ke dalam limpe chylomicrons dan mengalir melalui duktus thoracikus limpatikus dan selanjutnya ke sirkulasi darah.
                  ·         Bile + agitation
Fat —————————–> emulsified fat
·         Pancreatic lipase
Emulsified fat————————> fatty acids + 2-monoglycerides
Enzim lipase yang berperan pada emulsifikasi ini, akan memecah trigliserida menjadi asam lemak bebas dan monogliserida. Untuk dapat menembus dinding usus, monogliserida dan asam lemak bebas ini harus berikatan terlebih dahulu dengan garam empedu untuk membentuk micelle. Bagian dalam usus kecil diselimuti dengan apa yang disebut villi yang berfungsi memperluas permukaan, guna mempercepat penyerapan hasil-hasil pencernaan. Saat lemak diabsorpsi, akan melewati small lymph vessels , yang disebut lacteal, untuk kemundian didisstribusikan ke dalam sistem limpa dan masuk ke dalam sistim sirkulasi (Tika, 2011).



Fungsi lemak
Lemak merupakan nutrisi yang berfungsi sebagai:
1.      Sumber cadangan energi yang disimpan dalam tubuh
2.      Media untuk transportasi beberapa vitamin yg larut dalam lemak (vitamin A, D,E, dan K)
3.      Membantu menekan lasa rapar dengan mekanisme memperlambat pengosongan pada lambung sehingga rasa kenyang dapat bertahan lebih lama.
4.      Merupakan zat gizi yang menambah citarasa pada makanan
5.      Pembentukan sel,
6.      Sumber asam lemak esensial,
7.      Menghemat protein,sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh (Tika, 2011).


     
Sumber :
Tika. 2011. Makalah Metabolisme Lemak. Universitas Andalas: Padang

No comments:

Post a Comment