Lemak (Lipid)
Lemak
merupakan sumber nutrisi yang disimpan dari tubuh dan berasal dari makanan yang
dikonsumsi. Zat gizi ini menyumbangkan 60 % dari total energi yang dibutuhkan
pada saat beristirahat dan juga dibutuhkan dalam jumlah lebih besar saatz berolahraga.
Ketika mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, maka akan terjadi penyimpanan
dalam tubuh. Selain itu jika terdapat kelebihan konsumsi protein dan
karbohidrat, maka kedua zat ini akan dikonversi menjadi lemak. Namun, reaksi
ini tidak terjadi sebaliknya, lemak tidak dapat diubah kembali menjadi protein
dan karbohidrat. Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan
energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme
tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari
makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel
lemak sebagai cadangan energy (Tika, 2011).
Metabolisme lemak
Metabolisme Lemak Ada 3
fase:
· Oksidasi: proses merubah asam lemak
menjadi asetil Co-A
·
Siklus Kreb: proses merubah asetil Co-A
menjadi H
·
Fosforilasi Oksidatif: proses
mereaksikan H + O menjadi H2O + ATP
Metabolisme
Lemak:
1. Di
mulut, lemak mulai mengalami tahapan pencernaan, terjadi penyesuaian suhu
tertentu pada saat lemak dikunyah di mulut.
2. Pada
lambung, lemak mengalami proses pencernaan dengan bantuan asam dan enzim
menjadi bentuk yang lebih sederhana.
3. Selanjutnya
lemak akan memasuki hati, empedu, dan masuk ke dalam usus kecil.
4. Dari
kantung empedu lemak akan bergabung dengan bile yang merupakan senyawa yang
penting untuk proses pencernaan pada usus kecil. Selanjutnya hasil pemecahan
tersebut akan diubah oleh enzim lipase pankreas menjadi asam lemak dan gliserol
5. Kelebihan
lemak kemudian disimpan dalam tubuh, dan sebagai akan bergabung dengan senyawa
lain seperti fiber yang akan di keluarkan melewat usus besar.
JALUR PENGANGKUTAN LEMAK DALAM DARAH
Lemak
dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen.
·
Jalur
eksogen: Trigliserida & kolesterol yang berasal dari
makanan dalam usus dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang
disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah.
Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim
lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan.
Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah
menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron
remnant akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang
akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu
proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan
melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ
hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur
endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil),
dibuang dari aliran darah oleh hati. Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati
dengan bantuan enzim yang disebut HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan
ke dalam aliran darah.
·
Jalur
endogen: Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat
apabila makanan sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan. Hati
mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida,
trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density
Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein
lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui
serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya
akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol total dalam plasma normal manusia
mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam
tubuh. Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana
pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL bertugas
membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh. Itulah sebab munculnya istilah
LDL-Kolesterol disebut lemak ¯jahat. dan HDLKolesterol disebut lemak baik.
Sehingga rasio keduanya harus seimbang. Kilomikron membawa lemak dari usus
(berasal dari makanan) dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa
lemak dari hati dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal
dari pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk VLDL) merupakan pengirim kolesterol
yang utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa kelebihan kolesterol dari dalam sel
untuk dibuang (Tika, 2011).
Pencernaan
Lemak secara sederhana
·
Makanan akan melewati kerongkongan
menuju lambung, tempat penyerapan lemak berlangsung. Di sini, 10-20% lemak dari
makanan dipecah.
·
Lemak tersebut akan memasuki usus kecil,
di mana tetes-tetes lemak besar diuraikan lebih lanjut oleh kontraksi usus
(peristaltik) dan emulsifier (asam empedu dan lesitin) menjadi tetesan lemak
yang lebih kecil.
·
Sebagian besar lemak pada makanan
berbentuk trigliserida
·
Trigliserida terdiri dari rangka struktur
gliserol dengan tiga asam lemak yang menempel dan menjadi bentuk molekuler
seperti huruf besar E.
·
Enzim lipase gastrointestinal memecah
trigliserida yang terdapat di tetesan lemak kecil menjadi asam lemak bebas dan
monogliserida, yang cukup kecil untuk memasuki sel-sel mukosa dinding usus.
·
Untuk itu, molekulmolekul ini harus
dapat larut dalam air.
·
Asam empedu membungkus asam lemak bebas,
monogliserida, vitamin yang larut dalam lemak, lesitin dan kolesterol untuk
membentuk tetesan mikroskopik larut air yang disebut misel.
·
Misel kemudian menuju dinding sel
dinding usus, di mana asam lemak bebas dan monogliserida melewati membran dan
memasuki sel.
·
Misel sendiri tidak melewati membran.
Setelah memasuki sel mukosa, asam lemak dan monogliserida bergabung lagi
menjadi trigliserida.
·
Proses pencernaan selesai dan lemak
dapat diedarkan melalui sistem limfatik menuju sistem peredaran darah lalu ke
seluruh tubuh untuk digunakan sebagai energi atau disimpan di sel lemak yang
disebut dengan adiposity (Tika, 2011).
Lemak
yang terdapat dalam diet sebagian besar merupakan lemak netral (trigliserida)
yang tersusun atas molekul gliserol, dan 3 molekul asam lemak. Pelarutan
(solubilisasi) hasil lipolisis di dalam garam empedu. Digesti lemak sudah mulai
terjadi di mulut dan lambung oleh enzim lipase ludah Lipase ludah dihasilkan
oleh kelenjar Ebner di pemurkaan dorsal lidah. Lipase ludah berfungsi
untuk hidrolisa asam lemak, proses emulsifikasi dan membantu kerja lipase
pankreas dan lipase lambung. Lipase lambung berfungsi untuk hidrolisa asam
lemak dan gliserol. Namun demikian proses digesti lemak dalam mulut dan lambung
sangat kecil jumlahnya. Tetapi bila pankreas mengalami gangguan fungsi,
aktifitas lipase ludah dan lambung akan meningkat. Digesti lemak sebagian besar
terjadi di usus halus yaitu di duodenum oleh enzim lipase pankreas.Enzim ini
melakukan hidrolisa semua trigliserida hanya dalam waktu beberapa menit. Sel
epitel usus halus juga menghasilkan lipase enterik dalam jumlah kecil.
Aktifitas enzim lipase pankreas mencapai puncaknya pada pH 8.0. pH yang lebih
rendah dari 3.0 akan merusak enzim ini (Tika, 2011).
Penyimpanan Lemak dalam Tubuh
Lemak yang disimpan dalam tubuh dibedakan menjadi
dua jenis yaitu:
·
lemak subkutan Lemak subkutan terdapat
tepat dibawah jaringan kulit dan
·
lemak visceral. Lemak visceral
terdapat di dekat organ tubuh bagian dalam. Lemak visceral ini
berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh bagian dalam.
Kedua
jenis lemak tersebut dapat dikurangi dengan cara yang berbeda. Lemak visceral
dapat dikontrol dengan menjaga pola makan lemak yang tidak berlebihan,
sementara lemak yang terdapat langsung dibawah kulit dapat dikurangi dengan
berolahraga. Kelebihan lemak ini biasanya akan menumpuk pada bagian tertentu
pada tubuh seperti perut, pinggul, dan paha, namun yang paling jelas terlihat
pada bagian perut. Faktor lain yang juga mempengaruhi penumpukan lemak tersebut
adalah stress. Stress dapat mempengaruhi selera makan dan dapat
menyebabkan penumpukan lemak semakin meningkat, secara mudah mekanismenya dapat
dijelaskan sebagai berikut: Stress merupakan stimulus yang dikirimkan ke
otak dan kemudian otak akan mengirimkan sinyal ke tubuh untuk meningkatkan
nafsu makan. Hasilnya, kecenderungan untuk mengonsumsi makanan akan mengalami
peningkatan (Tika, 2011).
Emulsifikasi Lemak
Tahap
pertama dari digesti lemak ialah memecahkan globulus lemak kedalam ukuran yang
lebih kecil sehingga enzim-enzim lipolitik yang larut dalam air dapat bekerja
pada permukaan globulus. Proses ini disebut sebagai proses emulsifikasi lemak,
yang berlangsung di bawah pengaruh empedu yang dihasilkan oleh hati. Empedu
tidak mengandung enzim pencernaan tetapi mengandung garam empedu dan
lesitin-fosfolipid yang sangat penting untuk emulsifikasi lemak. Bila garam
empedu di dalam usus meningkat, lemak dan garam empedu secara spontan membentuk
micelles yang merupakan globulus dengan ukuran 3- 6nm yang terdiri dari molekul
garam empedu dan molekul lemak yang terutama asam lemak, monogliserida, dan
kholesterol. Pembentukan micelles akan melarutkan lemak yang selanjutnya
memungkinkan lemak tersebut di absorbsi melalui sel epitel usus halus. Setelah
melewati epitel usus halus , monogliserida dan asam lemak akan diproses oleh
retikulum endoplasmik halus ,yang kemudiannya akan dirubah menjadi molekul
trigliserida yang baru dan ditransportasi ke dalam limpe chylomicrons dan
mengalir melalui duktus thoracikus limpatikus dan selanjutnya ke sirkulasi
darah.
Fat —————————–> emulsified fat
·
Pancreatic lipase
Emulsified
fat————————> fatty acids + 2-monoglycerides
Enzim
lipase yang berperan pada emulsifikasi ini, akan memecah trigliserida menjadi
asam lemak bebas dan monogliserida. Untuk dapat menembus dinding usus,
monogliserida dan asam lemak bebas ini harus berikatan terlebih dahulu dengan
garam empedu untuk membentuk micelle. Bagian dalam usus kecil diselimuti
dengan apa yang disebut villi yang berfungsi memperluas permukaan, guna
mempercepat penyerapan hasil-hasil pencernaan. Saat lemak diabsorpsi, akan
melewati small lymph vessels , yang disebut lacteal, untuk kemundian
didisstribusikan ke dalam sistem limpa dan masuk ke dalam sistim sirkulasi
(Tika, 2011).
Fungsi lemak
Lemak merupakan nutrisi yang berfungsi sebagai:
1. Sumber
cadangan energi yang disimpan dalam tubuh
2. Media
untuk transportasi beberapa vitamin yg larut dalam lemak (vitamin A, D,E, dan
K)
3. Membantu
menekan lasa rapar dengan mekanisme memperlambat pengosongan pada lambung
sehingga rasa kenyang dapat bertahan lebih lama.
4. Merupakan
zat gizi yang menambah citarasa pada makanan
5. Pembentukan
sel,
6. Sumber
asam lemak esensial,
7. Menghemat
protein,sebagai pelumas, dan memelihara
suhu tubuh (Tika, 2011).
Sumber :
Tika.
2011. Makalah Metabolisme Lemak. Universitas
Andalas: Padang
No comments:
Post a Comment