BIO SAINS I METABOLISME SENYAWA PROTEIN - Mading UNSA

Mading UNSA

Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan

Breaking

Home Top Ad

Saturday, June 15, 2019

BIO SAINS I METABOLISME SENYAWA PROTEIN


Protein
Protein bersama karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi bagi tubuh. Protein tersusun dari molekul-molekul yang disebut asam amino. Di dalam tubuh mamalia asam amino terbagi menjadi dua bagian yaitu asam amino esensial dan non esensial. Asam  amino esensial ialah asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh. Asam amino esensial dapat disintesis oleh tubuh namun tetap diperlukan asupan dari makanan untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut di dalam tubuh (Burnama, 2011).

Metabolisme protein meliputi:
1.      Degradasi protein (makanan dan protein intraseluler)
menjadi asam amino
2.      Oksidasi asam amino
3.      Biosintesis asam amino
4.      Biosintesis protein
Gambar 1. Jalur metabolisme asam amino dalam siklus asam sitrat

 
 
 Setiap asam amino didegradasi menjadi piruvat atau zat siklus asam sitrat lainnya dan dapat menjadi prekrusor sintesis glukosa di hepar yang disebut glikogenik atau glukoneogenik. Untuk beberapa asam amino seperti tirosin dan fenilalanin, hanya sebagian dari rantai karbonnya yang digunakan untuk mensintesis glukosa karena sisa rantai karbon di ubah menjadi asetil koa yang tidak dapat digunakan untuk sintesis glukosa (Burnama, 2011).
Metabolisme protein menurut Suparyanto (2010) dalam Mulasari dan Tri (2013) yaitu:
a.       Penggunaan Protein Untuk Energi
1.      Jika jumlah protein terus meningkat → protein sel dipecah jadi asam amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak.
2.      Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses deaminasi atau transaminasi.
3.      Deaminasi merupakan proses pembuangan gugus amino dari asam amino sedangkan transaminasi adalah proses perubahan asam amino menjadi asam keto.
b.      Pemecahan protein
1.      Transaminasi yaitu mengubah alanin dan alfa ketoglutarat menjadi piruvat dan glutamate.
2.      Diaminasi yaitu mengubah asam amino dan NAD+ menjadi asam keto dan NH3. NH3 merupakan racun bagi tubuh, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal. Maka harus diubah dulu menjadi urea (di hati) agar dapat dibuang oleh ginjal.
c.       Ekskresi NH3
NH3 tidak dapat diekskresi oleh ginjal dan harus diubah dulu menjadi urea oleh hati. Jika hati ada kelainan (sakit) maka proses pengubahan NH3 akan terganggu dan akan terjadi penumpukan NH3 di dalam darah yang menyebabkan terjadinya uremia. NH3 bersifat meracuni otak yang dapat menyebabkan koma. Jika hati telah rusak maka disebut koma hepatikum.
d.      Pemecahan protein
Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein  menjadi zat yang dapat masuk ke dalam siklus Krebs. Zat-zat yang dapat masuk adalah alfa ketoglutarat, suksinil Ko-A, fumarat, oksaloasetat, dan sitrat.


 e.       Siklus krebs
Siklus ini merupakan proses perubahan asetil Co-A menjadi H dan CO2. Proses ini terjadi di mitokondria. Pengambilan asetil Co-A di sitoplasma dilakukan oleh oksaloasetat. Proses pengambilan ini terus berlangsung sampai asetil Co-A di sitoplasma habis. Oksalo asetat berasal dari asam piruvat. Jika asupan nutrisi kekurangan karbohidrat maka juga akan kekurangan asam piruvat dan oksaloasetat.
 f.       Rantai respirasi
Hydrogen hasil utama dari siklus krebs ditangkap oleh carrier NAD menjadi NADH. Hydrogen dari NADH ditransfer ke flavoprotein, quinon, sitokrom b, sitokrom c, sitokrom a3, terus direaksikan dengan O2 membentuk H2O dan energy.
 g.      Fosforilasi oksidatif
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energy yang tinggi, energy tersebut ditangkap oleh ADP untuk menambah satu gugus fosfat menjadi ATP.
 h.      Keratin dan kreatinin
Keratin disintesa di hati dari metionin, glisin, dan arginin. Dalam otot rangka difosforilasi fosforilkreatin (simpanan energy). Fosforilkreatin dapat mejadi kreatinin dan gerak urine.

  

Sumber :
Burnama, Fitra Jaya. 2011. Metabolisme Protein dan Asam Nukleat. Universitas Syiah Kuala: Banda Aceh

 

No comments:

Post a Comment