HEPATITIS - Mading UNSA

Mading UNSA

Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan

Breaking

Home Top Ad

Friday, June 14, 2019

HEPATITIS


A. DEFINISI
Hepatitis merupakan suatu proses peradangan pada jaringan hati yang memberikan gejala lemah badan, mual, kencing seperti air teh disusul dengan mata dan badan menjadi kuning.
Hepatitis virus merupakan penyakit infeksi yang penyebarannya luas dalam tubuh, walaupun efek yang terjadi pada hati. Telah ditemukan lima kategori virus yang menjadi agen penyebab:
1.      Virus Hepatitis A (HAV)
2.      Virus Hepatitis B (HBV)
3.      Virus Hepatitis C (HCV)
4.      Virus Hepatitis D (HDV)
5.      Virus Hepatitis E (HEV)
Bentuk hepatitis yang paling dikenal adalah HAV (Hepatitis A) dan HBV (Hepatitis B). Kedua istilah ini lebih disukai daripada istilah lama, yaitu hepatitis infeksiosa dan hepatitis serum, sebab penyakit ini dapat ditularkan secara parenteral dan nonparental.
B.   ETIOLOGI
1.      Virus (penyebab terbanyak)
2.      Bakteri (Salmonella typi)
3.      Obat-obatan
4.      Racun (hepatoksik)
5.      Alkohol
C.   GEJALA DAN TANDA
1.      Ikterus
2.      Urine kecoklatan
3.      Kehilangan selera makan
4.      Mual dan muntah
5.      Demam
6.      Lelah
7.      Sakit kepala
8.      Nyeri pada kuadran kanan atas
9.      Mudah terangsang
10.  Feses (warna tanah liat)
D.   PATOFISIOLOGI HEPATITIS
           Hepatitis atau peradangan pada jaringan hati disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
·         Konsumsi alkohol di mana alkohol ini menyebabkan terjadinya penimbunan lemak dalam jumlah banyak sehingga hati membesar, rapuh dan mengalami gangguan fungsional dan terjadi kerusakan hepatosite.
·         Virus beberapa virus A, B, C, D, E di mana virus ini menyerang langsung pada sel hepar dan terjadi kerusakan hepatosite. Setelah itu virus terus mengadakan replikasi sampai menyebabkan nekrosis jaringan.
·         Obat-obatan yang bersifat toksik di mana penggunaannya dalam jangka waktu yang lama akan langsung menyerang ke hati dan menyebabkan kerusakan hepatosite.
·         Stress. Kondisi ini menyebabkan adrenalin meningkat dari peningkatan adrenalin ini menyebabkan  sistem imun menurun. Apabila sistem imun sudah menurun maka kemungkinan untuk masuknya virus penyakit sangat besar salah satunya penyakit hepatitis.
Dari beberapa penyebab di atas sampai terjadi kerusakan hepatosite, keadaan lanjut akan terjadi peradangan hati di mana hati teraba membesar tepinya yang lancip menjadi tumpul. Setelah terjadi peradangan hati ada dua hal yang terjadi yaitu: perubahan aliran darah dan perangsangan kemoreseptor hipotalamus.
-          Perubahan aliran darah: terjadinya peradangan pada hati, menyebabkan hati mengalami pembengkakan, dan pembengkakan ini menyebabkan pembuluh darah yang menuju ke hati tertekan sehingga terjadi vasokontriksi sehingga aliran darah ke hati macet/menjadi lambat. Ini akan menimbulkan nekrosis hati. Dari keadaan ini muncul diagnosa keperawatan “resiko tinggi terhadap infeksi”.
Nekrosis hati juga menyebabkan metabolisme bilirubin menurun artinya terjadi peningkatan dekstruksi dan SDM, kadar bilirubin tak terkonyugasi dalam darah meningkat sehingga terjadi hiperbilirubinemia, pembentukan bilirubin yang berlebihan ini merupakan mekanisme umum penyebab terjadinya ikterus (salah satu dari 4 mekanisme umum penyebab).
-          Terjadinya peradangan hati akan merangsang kemoreseption hipotalamus sehingga set point berubah dan kompensasi tubuh akan meningkatkan panas dan reaksi ini timbullah diagnosa keperawatan “hipertermi”. Dari keadaan hipertermi ini timbul gejala mual muntah (prodromal) yang berlanjut mengakibatkan anoreksia sehingga intake menurun dan muncul diagnosa keperawatan Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan. Apabila nutrisi terganggu otomatis terjadi kelemahan dan muncul diagnosa sehubungan dengan intoleransi aktivitas.
E.   PENATALAKSANAAN
Tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit hepatitis virus. Pengobatan terutama bersifat suportif dan termasuk:
-          Beristirahat
Pasien yang sangat keletihan membutuhkan sering istirahat dan membuat interval sering istirahat.
-          Nutrisi yang adekuat (prioritas utama)
Anjurkan diit karbohidrat tinggi untuk mensuplai kalori yang cukup. Pemberian makanan melalui IV hanya diperlukan apabila pemasukan peroral terbatas karena mual dan muntah.
-          Mencegah terjadinya stress lebih lanjut pada hepar dengan menghindari bahan-bahan dan obat-obat hepatotoksik.
Hepatitis toksik ditangani terutama dengan menghindari penyebabnya.
-          Setelah terpajan terhadap virus hepatitis A, imunisasi pasif dapat dicapai melalui penggunaan serum globulin imun yang mengandung anti HAV dengan jumlah yang adekuat.
-          Pemajanan hepatitis B seperti pada tertusuk jarum, imunoprofilaksis pasif dapat dicapai dengan menggunakan titer tinggi anti HBS globulin imun hepatitis B (HBIG). (Tindakan ini hanya dianjurkan pada pasien beresiko tinggi pasca pemajanan inokulasi.
F.    KOMPLIKASI
Tidak semua pasien dengan hepatitis virus akan mengalami perjalanan penyakit yang lengkap. Sejumlah kecil pasien (kurang dari 1 %) memperlihatkan kemunduran klinis yang cepat setelah awitan ikterus akibat hepatitis fulminan dan nekrosis hati massif.
1.      Hepatitis fulminan
Dicirikan oleh tanda dan gejala gagal hati akut, penciukan hati, kadar bilirubin serum meningkat cepat, pemajangan waktu protrombin yang sangat nyata dan koma hepatic.
2.      Hepatitis kronik persisten
Komplikasi hepatitis virus yang paling sering dijumpai di mana perjalanan penyakit memanjang hingga 4 – 8 bulan, namun pasien akan sembuh kembali.
3.      Hepatitis virus akut
Pasien mengalami kekambuhan setelah serangan awal yang biasanya dihubungkan dengan minum alkohol atau aktivitas fisik yang berlebihan.
4.      Hepatitis agresif atau kronik aktif
Di mana terjadi kerusakan hati seperti digerogoti (piecemeal) dan perkembangan sirosis.
5.      Karsinoma hepatoseluler
Merupakan komplikasi lanjut hepatitis yang cukup bermakna yang disebabkan oleh dia faktor yang berkaitan dengan patogenesisnya yaitu infeksi HBV kronik dan sinosis terkait.

No comments:

Post a Comment