HERNIA - Mading UNSA

Mading UNSA

Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan

Breaking

Home Top Ad

Friday, June 14, 2019

HERNIA


A.    DEFINISI
Hernia adalah menonjolnya suatu organ/struktur organ dan tempat yang normal melalui sebuah defek kongenital atau yang didapat
Klasifikasi:
1.      a.  Hernia inguinalis indirek: batang usus melewati cincin abdomen dan mengikuti saluran sperma masuk ke dalam kanalis inguinalis.
b.  Hernia inguinalis direk: batang usus melewati dinding inguinal bagian posterior.
  1. Hernia femoralis: hernia yang batas usus melewati femoral ke dalam kanalis femorales.
  2. Hernia Umbilikus: hernia pada orang dewasa yang terjadi di dinding abdomen di sebelah sentral tepat di atas umbilikus.
  3. Hernia Inersional: batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan perut yang lemah.
  4. Hernia apigartrium: hernia kecil dan tambahan jaringan peritonium yang terjadi lewat selubung otot pada garis tengah abdomen di bawah sternum.
  5. Hernia scortalis: hernia pada scrotum.
B.     ETIOLOGI
  1. Kongenital
Terjadi akibat prosesus vaginalis peritenium persisten disertai dengan annulus inguinalis yang cukup lebar.
  1. Didapat
Ditemukan adanya factor kausal/presiposisi yang berperan untuk timbulnya hernia.
a.       Prosesus vaginalis yang tetap terbuka
b.      Peningkatan tekanan intra abdomen
1)      Pekerjaan mengangkat barang-barang berat.
2)      Batuk kronik: bronchitis kronik, TBC.
3)      Hipertropi prostat: struktur uretra, konstipasi, asites.
c.       Kelemahan otot dinding perut:
1)      Usia tim, sering melahirkan
C.    MANIFESTASI KLINIK
  1. Adanya benjolan di selengkang/kemaluan
  2. Benjolan itu bisa mengecil atau menghilang bila istirahat.
  3. Nyeri bila benjolan ditekan
  4. Nyeri membesar/timbul bila waktu diteksi atau miksi, batuk dan mengendor.
  5. Adanya mual, muntah dan otot kembung.
D.    KOMPLIKASI
  1. Hernia akreta: ada perlakuan isi dan kantong hernia, tidak ada gangguan parase.
  2. Hernia inkarserasi: ada perlekatan yang disertai dengan gangguan pasase
  3. Hernia strangulasi: nekrosis, gangren, abses lokal, fistel, peritonitis.
E.     PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium: pemeriksaan leukosit
F.     PENATALAKSANAAN
  1. Konservatif
a.       Pemakaian bantal penyangga hanya dilakukan pada hernia reponibilis.
b.      Pemberian sedatif, kompres es, posisi tidur, tender hanya ditujukan pada hermia anak yang sudah mengalami inkarserasi.
  1. Pembedahan
a.       Anak
Herniotomi yaitu tentang hernia yang dibuka isi didorong ke dalam rongga abdomen, kantong proksimal dijahit kuat setinggi mungkin lalu dipotong, kantong distal dibiarkan.
b.      Dewasa: herniorafi dan hernioplastik
1)      Herniorafi terdiri dan herniotomi dan hernioplastik
2)      Hernioplastik: setelah herniotomi dilakukan tindakan memperkecil annulus interna dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.

No comments:

Post a Comment