PSIKOLOGI UMUM - Mading UNSA

Mading UNSA

Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan

Breaking

Home Top Ad

Sunday, June 16, 2019

PSIKOLOGI UMUM




Pengertian dan Definisi Psikologi
1.      Pengertian
Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: Psychē yang berarti jiwa dan logia atau logos yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Akan tetapi, karena sifat jiwa yang abstrak, maka Psikologi tidak dapat mempelajari jiwa itu secara langsung, melainkan membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa tersebut dalam bentuk gejala-gejala dan aktivitas-aktivitas kejiwaan yang diekpresikan atau termanifestasikan dalam bentuk tingkah laku, baik itu tingkah laku yang tersembunyi ataupun yang terlihat, baik selaku individu ataupun kelompok dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara nyawa dan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang keberadaanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah (organic behavior), yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses belajar. Misalnya: insting, reflex, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pula nyawanya. Sedangkan jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak, dan pengatur bagi sekalian perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia.
2.      Definisi
Secara umum psikologi diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia atau yang mempelajari gejala – gejala jiwa manusia.
Menurut para ahli psikologi dapat didefinisikan:
a.       Garder Murphy (1929) Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
b.      Clifford T. Morgan (1966) Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.
c.       Ernest Hilgert (1957) dalam bukunya introduction to psychology
Psychology may be defined as the science that studies the behavior of men and other animal
d.      George A. Miller (1974) dalam bukunya psychology and communication
Psychology is the science the attempts to describe, predict, and control mental and behavior events.
            Definisi di atas adalah makna psikologi dalam berbagai prespektif. Jelas jika kita melihat belum ada cakupan psikologi. Perbedaan psikologi ini boleh disebabkan oleh konotasi psikologi pada para ahli itu. Perbedaan juga muncul karena adanya perkembangan psikologi itu sendiri sebagai ilmu yang sudah mandiri. Walaupun demikian kita membutuhkan satu definisi yang dapat dijadikan pegangan.
            Dari beberapa definisi diatas, terdapatlah beberapa unsur yaitu; ilmu pengetahuan, perilaku atau perbuatan, manusia, dan lingkungan. Dengan unsur – unsur tersebut dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang meneliti tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan.
Kedudukan Psikologi
            Istilah psikologi sebagai ilmu jiwa tidak digunakan lagi sejak tahun 1878 yang dipelopori oleh J.B Watson sebagai ilmu yang mempelajari perilaku karena ilmu pengetahuan menghendaki objeknya dapat diamati, dicatat dan diukur, jiwa dipandang terlalu abstrak, dan jiwa hanyalah salah satu aspek kehidupan individu.

Psikologi dapat disebut sebagai ilmu yang mandiri karena memenuhi syarat berikut:
1.      Secara sistematis psikologi dipelajari melalui penelitian-penelitian ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah
2.      Memiliki struktur kelimuan yang jelas
3.      Memiliki objek formal dan material
4.      Menggunakan metode ilmiah seperti eksperimen, observasi, case history, test and measurement
5.      Memliki terminologi khusus seperti bakat, motivasi, inteligensi, kepribadian
6.      Dapat diaplikasikan dalam berbagai adegan kehidupan.
Psikologi sebagai suatu ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah, merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan penelitian-penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah adalah penelitian yang dijalankan secara terencana, sistematis, terkontrol, dan dalam psikologi berdasarkan atas data empiris.
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan (science) memiliki tiga fungsi yaitu menjelaskan, memprediksi, mengendalikan.
Ruang Lingkup Psikologi
            Ruang lingkup psikologi dapat ditinjau dari segi objeknya, psikologi dapat dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu:
a.       Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia
b.      Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan, yang umumnya disebut dengan psikologi umum.
Yang akan dibahas bukan bentuk psikologi manusia dan hewan. Tetapi bentuk psikologi umum dan khusus. Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan atau aktivitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal dan yang beradab (berkultur). Psikologi umum memandang manusia seakan – akan terlepas dari manusia yang lain.
Psikologi khusus ialah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi – segi kekhususan dari aktivitas psikis manusia. Hal – hal yang khusus yang menyimpang dari hal – hal yang umum dibicarakan di psikologi khusus.
Psikologi khusus ada bermacam – macam:
1.      Psikologi perkembangan yang mencakup:
a.       Psikologi anak (mancakup masa bayi0
b.      Psikologi puber dan adolesensi
c.       Psikologi orang dewasa
d.      Psikologi orang tua.
2.      Psikologi sosial
3.      Psikologi pendidikan
4.      Psikologi kepribadian dan tipologi
5.      Psikopatologi
6.      Psikologi criminal
7.      Psikologi perusahaan.
Menurut Emmanuel Kant (1724-8104) ruang lingkup psikologi terbagi menjadi tiga;
1.      Kognisi: Pemahaman pemikiran
2.      Emosi: Gejala jiwa yang menonjol yang menimbulkan gejolak jiwa
3.      Konasi: Ketindak atau kemauan.

Metode – Metode dalam Psikologi
            Suatu metode penyelidikan dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan mutlak. Demikian halnya dalam menyelidiki psikologi juga dipergunakan metode-metode sebagai berikut:
1. Metode yang bersifat filosofis, terdiri dari:
a.       Metode intuitif adalah metode yang di peroleh dengan bergaul secara langsung dengan objek yang akan diteliti, baik secara disengaja atau tidak disengaja.
b.      Metode kontemplatif adalah metode yang dilakukan dengan jalan merenungkan objek yang akan di ketahui dengan mempergunakan kemampuan berpikir kita.
c.       Metode filosofis religius yaitu metode yang diperoleh dengan jalan / cara mempergunakan materi-materi agama sebagai alat utama untuk meneliti pribadi manusia. Nilai-nilai yang terkandung dalam agama merupakan kebenaran absolut dan pasti benar.
2. Metode yang bersifat empiris terdiri dari:
a.       Metode observasi, yaitu metode yang mempelajari kejiwaan dengan sengaja mengamati secara langsung, teliti dan sistematis. Dalam hal ini observer dapat melalui tiga cara, yaitu:
a)      Introspeksi (retrospeksi)
Dalam metode ini penyelidik melihat kembali peristiwa-peristiwa kejiwaan yang telah terjadi dalam dirinya sendiri yang dilakukan secara jujur, objektif dan tepat karena merupakan pengetahuan jiwa yang utama dan menjadi dasar pengetahuan bagi ekstropeksi.
b)      Introspeksi Eksperimental
Adalah suatu metode instrospeksi yang dilaksanakan dengan mengadakan eksperimen secara sengaja dan dalam suasana yang dibuat. Metode ini merupakan penggabungan metode instrospeksi dan metode eksperimen. Pada instrospeksi murni, hanya diri penyidik yang menjadi obyek, tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subyek terdiri dari beberapa orang yang dieksperimentasi. Sehingga dengan banyaknya subyek penyelidikan hasilnya akan lebih bersifat obyektif.
c)      Ekstropeksi
Adalah suatu metode dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk menyelidiki atau mempelajari dengan sengaja dan teratur gejala-gejala jiwa sendiri dengan membandingkan gejala jiwa orang lain dan mencoba mengambil kesimpulan dengan melihat gejala-gejala jiwa yang ditunjukkan dari mimik dan pantomimik orang lain.
3. Metode pengumpulan data, yaitu metode yang dilakukan dengan mengolah data-data yang didapat dari kumpulan pertanyaan dan jawaban (angket), bahan-bahan riwayat hidup (biografi) ataupun bahan-bahan lain yang sedang diselidiki. Dalam hal ini peneliti atau penyidik dapat menempuh dengan melalui 3 cara yaitu:
(a) Metode Angket-Interview adalah suatu penyelidikan yang dilaksanakan dengan menggunakan daftar pertanyaan mengenai gejala-gejala kejiwaan yang harus dijawab oleh orang banyak, sehingga metode interview adalah metode dengan mengadakan tanya jawab langsung secara lisan kepada subyek yang diselidiki
(b) Metode Biografi adalah lukisan atau tulisan perihal kehidupan seseorang, baik yang masih hidup ataupun sudah meninggal.
4. Metode Pengumpulan Bahan adalah suatu metode yang dilaksanakan dengan jalan mengumpulkan bahan-bahan terutama pengumpulan gambar-gambar yang dibuat oleh anak-anak.
            (c) Metode eksperimen (percobaan) yaitu pengamatan secara teliti terhadap gajala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja. Tujuannya adalah untuk mengetahui sifat-sifat umum dari gejala-gejala kejiwaan. Metode ini dapat di lakukan dengan 2 cara:
            (1) Metode Eksperimen            
            (2) Metode Test

(d) Metode klinis, adalah nasehat atau bantuan kedokteran yang diberikan kepada para pasien oleh ahli kesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikologi ialah kombinasi dari bantuan klinis – medis dengan metode pendidikan, untuk melakukan observasi terhadap para pasien. Metode ini dapat di lakukan dengan 3 cara yaitu mengamati; mengumpulkan deskripsi; menjelaskan.
5. Metode Interview adalah metode suatu penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan – pertanyaan yang diberikan secara lisan.
6. Metode Testing adalah metode penyelidikan yang menggunakan soal -soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas-tugas lain yang telah distandardisasikan.

Hubungan Psikologi dengan Ilmu-ilmu lain
1.      Hubungan psikologi dengan Fisiologi
Fisiologi (ilmu tentang tubuh manusia) dapat dihubungkan dengan ilmu psikologi untuk memperoleh kejelasan tentang bagaimana sebenarnya proses tingkah laku.
2.      Hubungan Psikologi dengan ilmu sosiologi.
Untuk dapat mengetahui pola-pola reaksi manusia, sehingga individu menjadi objek penyelidikan psikologi. Sosiologi adalah ilmu yang berpengaruh pada psikologi Sosial.
Sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang terkait dengan perilaku hubungan antar individu, atau antara individu dengan kelompok, atau antar kelompok (interaksionisme) dalam perilaku sosialnya.
3.      Hubungan Psikologi Filsafat
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat segala sesuatu. Karena itu, filsafat juga mempelajari masalah-masalah hakikat jiwa, hakikat hidup, hubungan antara jiwa dan Tuhan sebagai penciptanya dan lain sebagainya.Filsafat adalah hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dalam penyelidikannya filsafat berangkat dari apa yang dialami manusia Ilmu psikologi menolong filsafat dalam penelitiannya. Kesimpulan filasafat tentang kemanusiaan akan ‘pincang’ dan jauh dari kebenaran jika tida mempertimbangkan hasil psikologi.
4.      Hubungan Psikologi dengan Agama
Psikologi dengan agama merupakan dua hal yang sangat erat hubungannya, mengingat agama sejk turunnya kepada Rasul dan diajarkan kepada manusia dengan dasar – dasar yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi psikologis pula.

Tujuan mempelajari Psikologi
            Pada garis besarnya orang mempelajari ilmu psikologi adalah untuk menjadikan manusia supaya hidupnya baik, bahagia, dan sempurna
1.      Untuk memahami alasan dibalik sikap dan proses mental manusia dengan cara meneliti baik itu prinsip-prinsip umum maupun spesifik dari suatu kasus.
2.      Meningkatkan kualitas hidup mereka sekarang ini atau untuk masa depan.
3.      Berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.
4.      Untuk memperoleh faham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku.
5.      Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia atau anak.
6.      Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik.


Tujuan Dan Faedah Dalam Mempelajari Materi Psikologi Umum

1.      Tujuan mempelajari psikologi dapat memiliki tiga kemampuan dasar.
2.      Understanding : memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip psikilogi yang umumnya mendasari tingkah laku.
3.     Predicting: Berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya, diharapkan mampu mendeteksi permasalahan-permasalahan psikologis yang terjadi di lapangan pendidikan.
4. Controlling : mampu menguasai dirinya dan terampil mengatasi permasalahan kependidikan dengan Psikologis.
 
Sejarah Psikologi
            1. Psikologi Dipengaruhi oleh Filsafat
Para ahli psikologi dahulu adalah juga ahli filsafat. Dapat dimengerti kalau pemikiran tentang kejiwaan dipengaruhi oleh pemikiran filsafat. Pengaruh filsafat terhadap psikologi berlangsung sejak zaman baru (1800 M).
                        a. Psikologi Plato
            Plato (427 s/d 347 SM) menganggap manusia memiliki 3 kekuatan rohaniah yang disebut “trichotom”. Kekuatan itu terdiri dari kekuatan pikiran yang berada di kepala, kemauan yang berada di dada, dan keinginan yang berada di perut.
b. Psikologi Aristoteles
c. Psikologi Abad Tengah
            Psikologi mulai dipikirkan secara deduktif. Tokohnya, diantaranya Thomas Aquino yang berendapat bahwa badan dan jiwa itu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
d. Rasionalisme
        Tokohnya adalah Descartes. Objek psikologi ialah gejala – gejala kesadaran yang membagi tingkah laku menjadi dua bagian yaitu tingkah laku rasional dan mekanisme. Hubungan antara jiwa dan tubuh diduga terletak pada kelenjar pinealis.
e. Empirisme
            Tokohnya adalah Francis Bacon dan John Locke.
            2. Psikologi dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan alam.
a. Psikologi asosisasi merupakan suatu aliran psikologi yang dipengaruhi secara tidak lngsung oleh ilmu pengetahuan alam (khususnya fisika).
b. Psikologi Unsur (elemen) yang mana dapat dianggap sebagai nama lain dari psikologi asosiasi, karena dalam bentuk pendapat – pendapatnya yang masih bercorak asosatif.
            3. Psikologi Mulai Berdiri Sendiri
            4. Psikologi Abad ke-20
Sejak psikologi berdiri sebagai ilmu pengetahuan (akhir abad ke-19), munculah berbagai macam aliran psikologi. Dengan metodenya sendiri, baik dalam penyelidikan maupun dalam pembuktian hasil penyelidikannya, melahirkan pandangan psikologi yang memiliki corak khusus.
a. Psiko-Analisis (psycho-Analysis)
Menyelidiki proses kejiwaan yang berada dalam aliran sadar manusia.
                        b. Psikologi Individual (individual psychology)
Menyelidiki hidup kejiwaan manusia dari segi pribadi perseorangan menurut sumber pokok hidup kejiwaanya.
                        c. Psikologi Analitis (Analytics Psychology)
Aliran ini mempelajari jiwa manusia dari segi lapisan jwa sadar dan tidak sadar.     
                        d. Neo-Freudianisme
            Aliran ini pada dasarnya mengakui teori yang dikemukakan oleh Freud tentang fungsi jiwa yang berlapis – lapis.                  
            5. Psikologi Gestal (Gestalt Psychology)
Psikologi gestal menekankan analisisnya pada totalitas hidup kejiwaan manusia.
            6. Psikologi Behaviorisme
Psikologi yang menitikberatkan pandangannya pada tingkah laku lahiriah manusia dan hewan.
            7. Psiko-Refleksologi (Psycho-Reflexology)




Sumber :

Ahmadi, Abu & Umar, Psikologi Umum, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2008.
Ahmadi, Abu, Psikologi Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Sarwono, Sarlito W, Pengantar Psikologi Umum, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
 

No comments:

Post a Comment